بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Perkenalkan nama saya Juferiwal Is, nama akrabnya Ferry.. ketika mendengar nama tersebut orang-orang pasti bertanya, Juferiwal Is itu apa artinya? namanya kok seperti orang inggris? bahkan guru di sekolah saya dulu hampir semua salah melafadzkanya, bahkan dosen sekalipun salah melafadzkan nama saya, banyak yang melafadzkannya dengan pengucapan inggris, seperti wal menjadi well, dan juferi menjadi jefri, jadi kalau di gabung menjadi jefriwel, Allahu akbar. Sudahlah, lupakan, bakal jadi panjang pembahasanya kalau diteruskan. Baiklah, saya disini bukan membahas masalah nama atau identitas saya, tetapi saya ingin share pengalaman saya tentang perkuliahan. Tentang mengapa saya memilih jurusan BSA (Bahasa dan Sastra Arab). Umur saya sekarang 19 tahun, belum tua amat, dan alhamdulillah saya sekarang kuliah di salah satu kampus islam yaitu Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ketika bertemu seseorang, sahabat, teman, sanak saudara dan sebagainya. Pasti keluar ucapan tiga kata, satu pertanyaan, yang selalu ditanyakan tepatnya pada diri saya seorang. Satu pertanyaan yang selalu di tujukan kepada saya, dan saya juga selalau mempertanyakan ini sebenarnya pada diri saya pribadi.
Pertanyaan itu berbunyi :
Mengapa Sastra Arab?
Mengapa saya mengambil jurusan ini sebagai bidang kuliah saya, baiklah, mungkin saya akan menceritakan beberapa keunggulan Bahasa Arab, toh teman-teman juga sudah pada tau semua bahwa Bahasa Arab itu adalah bahasa Al-Qur'an, bahasa surga, bahasa kaum muslim di dunia, bahasa yang tingkat fleksibilitasnya tinggi, dan kosa katanya sangat luas, hanya dengan satu huruf seperti wa atau bi saja sudah memiliki arti tersendiri, atau dengan tiga huruf seperti kataba saja sudah memiliki subjek dan predikat. Lengkap sebagai suatu syarat kalimat bukan? belum lagi dari kata kataba bisa berbentuk berbagai kata yang berbeda makna, belum lagi verb bentuk presentnya, ya intinya satu kata akan menghasilkan puluhan anak buahnya. Tapi apakah dengan bukti tersebut dapat memuaskan antum mengapa memilih sastra arab?
Saya rasa pasti tidak, pada zaman sekarang ini yang dibutuhkan dunia kerja adalah orang-orang yang berasal dari jurusan akuntansi, kedokteran, psikologi, dan jurusan-jurusan lain mungkin.
Baiklah, jika pertanyaan anda timbul karena hanya memikirkan pekerjaan atau mencari rezeki, maka izinkan saya menjawab berkenaan dengan itu juga. Namun sebelum saya menjawab, saya ingin bertanya, dari kita dilahirkan ke dunia ini, bukankah Allah sudah memberi rezeki?
Sekarang apakah Allah yang Maha Kaya membagi rezeki dengan memikirkan jurusan apa kita? sekolah dimana? orangtua siapa? saya yakin, bahwa Allah memberi ilmu kepada seseorang sesuai dengan semangatnya mencari ilmu, dan begitu pula dengan rizki.
Kalau boleh jujur, banyak kakak senior saya dari sastra arab yang bekerja di bank, menjadi direktur, penulis, motivator, pejabat dan profesi-profesi lain yang menjanjikan, jadi apa yang perlu dikhawatirkan?
Yang perlu dikhawatirkan adalah ketika kita mencari rezeki dan tidak mengigat-Nya, tidak berada di jalan-Nya dan tidak ditolong oleh nya. Naudzubillah..
Dan apakah kekhawatiran itu di khususkan untuk mahasiswa sastra arab?
sepertinya tidak juga :)
Semua disiplin ilmu itu baik dan sama, semua akan kembali kepada kita sang pelajar.
Seberapa jauh semangan dan kegigihan kita dalam belajar, bekerja dan beribadah. Sebesar apa motivasi yang dimiliki untuk menghalau persaingan di luar sana. Jadi jangan lagi tanyakan mengapa sastra arab? tapi doakanlah semoga selalu istiqomah dalam belajar menuntut ilmu, bekerja dan beribadah.
Kita berada di bumi yang sama, dan akan kembali pada tempat yang sama juga atau malah berbeda, syurga dan neraka bukan terletak pada program studi apa kita sekarang bukan?.
Dunia hanya sekejab mata, jika kita hanyan memikirkan jawaban dari pertanyaan itu saja, artinya kita sedang menghabiskan waktu anda.
Ketahuilah wahai sahabat, berfikirlah lebih bijak, bagaimana dengan program studi yang kita geluti (suka) atau pekerjaan yang sedang kira jalani bisa bermanfaat untuk nusa, bangsa, agama, dunia bahkan akhirat juga. Fikirkanlah, tanyakan pada diri kita sendiri, apakah kita sudah membahagiakan orang tua kita saat ini? gelar apa yang sudah di beri? maka dari itu, berusaha mencari ilmu dengan niat yang ikhlas karena Nya. Kuliah itu bukan untuk mencari kerja, tetapi untuk mencari ilmu, ubahlah niat kita, rasa ego kita yang selama ini kuliah itu hanya untuk mencari kerja, tetapi niatkanlah dengan hati yang tulus bahwa kuliah itu untuk mencari ilmu, dan In syaa Allah dengan ridho Allah kita akan sukses. Aamin
Jadi, mengapa tidak dengan Sastra Arab?
Untuk segenap keluarga Sastra Arab, terima kasih telah membuat mata saya semakin terbuka bahwa kegigihan mencari ilmu harus selalu membara, dan yang membuat saya semakin percaya bahwa dengan belajar bahasa arab akan memudah kan dalam memahami atau mengkaji Al-Qur'an. Saya mempunyai prinsip :
"Jadilah mahasiswa yang tak kenal lelah dalam menuntut ilmu, tak kenal siang dan malam, karena Ilmu itu mahal"
mantap gan.... realita hidup anak rantauan emang keras ... haha
BalasHapus